Jumat, 24 Desember 2010

Fixie… Gaya Hidup.. Trend.. atau lapangan kerja baru

Sepeda Fixed Wheel atau sering akrab disebut Fixie merupakan style bagi para kaum urban. Biasanya sepeda ini dipakai oleh Messenger atau Kurir jasa ekspedisi.
Sepeda ini tidak menggunakan freewheel dan kebanyakan tidak menggunakan rem (brake). Perputaran crank akan seiring dengan perputaran roda.  Cara berhenti atau mengurangi gerak lajunya dengan cara memutar crank berlawanan arah dengan perputaran. Hmm, mungkin kalo disekitar kita disebut rem Doltrap. Dalam perkembangannya, fixie tidak hanya dipakai oleh para kurir di perkotaan namun sudah menjadi tren  tersendiri oleh para pesepeda perkotaan bahkan menyaingi folding bike (sepeda lipat). desainnya yang simpel dan perawatannya mudah menjadi alasan mereka memilih fixie.
Mengendarai fixie tidak asal naik, perlu penyesuaian karena dengan sistem pengereman yang berbeda ini membuat bingung bahkan tak jarang terjadi slide/ngepot. Selain slide, pengendara juga bisa cedera karena tekanan yang keras saat melakukan pengereman. Melawan arah perputaran crank apalagi saat melaju kencang mengakibatkatkan tekanan/stress yang tinggi pada lutut dan pergelangan kaki.
Mengendarai Fixie telah menjadi gaya hidup beberapa orang belakangan ini. Mulai dari pegawai negeri, swasta, wiraswasta, hingga kalangan selebritis. Mereka menggunakan fixie sebagai sarana untuk  commuter (berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam kota) atau bahkan sebagai moda transportasi lain sebagai penghubung. Contohnya, ada yang dari rumah ke stasiun, lalu dari stasiun dia naik kereta sampai stasiun terdekat dari tempat tujuan. Setelah sampai di stasiun, sepeda akan kembali digunakan untuk mencapai tempat yang dituju.
Sampai saat ini sendiri di berbagai kota besar, telah bertebaran komunitas-komunitas pecinta fixie bike yang tiap minggu pasti ngumpul untuk sekedar sharing dan bersilaturahmi satu antara lainnya.
Dengan semakin maraknya penggunaan Fixie, juga menarik perhatian brand-brand sepeda terkenal dalam dan luar negeri untuk memproduksi jenis sepeda satu ini dan tentunya akan menjadi lapangan kerja baru di negeri ini.
Untuk membangun Fixie bike dari awal sebenernya juga tidak terlalu susah. Kita tinggal cari aja rangka sepeda balap bekas, terus pasang gear yang single speed, lalu merubah cara mengait rangka ke axle bits.  Atau beli aja langsung rangka fixie.  Merakit sendiri memang jadi solusi untuk lebih meminimaliskan budget. Harga Fixie di toko pada saat ini berkisar antara 2 – 6 juta rupiah. Sedangkan bila merakit sendiri, kita bisa menyesuaikan budget dengan part sepeda yang akan dipakai. Dari mulai Gear, rangka, pedal, rantai, ban dan pelek, dsb.  Harga spare-part sendiri beragam. Tergantung sama bahan baku yang dipakai dimana akan berdampak dengan kualitas sepeda.
Filosofi yang bisa dijadikan acuan bila berminat untuk beli atau merakit sendiri sepeda Fixie. “Ada tiga acuan: Light, Strong dan cheap.  Kita harus milih dua diantara tiga. Kalo Strong dan light , sudah pasti nggak cheapstrong dan cheap , sudah pasti nggak light . Begitu juga kalo kita pilih light dan cheap , sudah pasti nggak strong. . Atau kalo pilih
Sebuah sepeda fixed gear, atau “fixie”, keasyikannya adalah waktu merakitnya berdasarkan kepribadian kita. Warna, murah mahalnya komponen, keren enggaknya model, dan lain-lain. Namun pahami pula bahwa yang namanya kepribadian, juga memperhatikan kebutuhan. Kebutuhan kita, skill yang kita miliki. Paling mudah, rasio gir berapa yang cocok buat kemampuan dan medan yang sering kita tempuh? Lalu, untuk apa sepeda itu kita gunakan? Dan yang paling penting… telah cukupkah kemampuan kita untuk mengendarainya?
Baiklah, Anda memang jago skid. Anda bisa mempraktekkan semua trik yang ada di video luar negeri. Tapi ingat, ini Indonesia. Beda! Budaya lalu lintas di sini berbeda dengan di luar negeri. Pernah lihat metromini di New York? Dan yang mungkin tidak Anda sadari, setiap tahunnya puluhan bike messenger di luar negeri mengalami kecelakaan parah, bahkan hingga kehilangan nyawa. Nah, itu para pesepeda fixed gear yang memiliki skill tinggi, yang melakukannya sehari-hari untuk mencari nafkah. Bagaimana dengan Anda?
Memiliki dan mengendarai sepeda fixed gear itu butuh komitmen. Mulai dari komitmen saat memilih rasio gigi yang pas, menyesuaikannya dengan kemampuan fisik dan medan yang sering kita lewati, karena apapun kondisi yang kita hadapi, kita tidak punya pilihan lain selain rasio yang kita pakai (kecuali bila pakai hub flip-flop, tentunya). Komitmen saat melepas freewheel, karena setelah itu kita akan kehilangan “kemudahan” untuk coasting. Komitmen saat ingin tampil minimalis dengan melepas rem, terkait dengan konsekuensi yang bisa terjadi, yang mau brakeless, silakan, tapi tolong, sebelumnya latih dulu skill untuk berhenti. atau skill untuk bail out dari sepeda saat segalanya sudah tidak dapat dihindari, dan menyaksikan sang sepeda yang tidak ada apa-apanya tapi mahal itu menghajar bus di depan. Dan jangan salahkan siapa-siapa bila sesuatu yang buruk terjadi. Ingat soal komitmen yang saya sebutkan di atas.  Paling tidak demi keselamatan bersama tolong pasang rem..paling tidak rem depan dan gunakan helm.
so, ride safe, guys

Tidak ada komentar:

Posting Komentar